Friday, October 3, 2008

Hanya seketika
senyum mu mengisi hari
memenuhkan jiwa kosong ini
hanya seketika
siang ku terasa terik
memberi bintang pada malam ku
lalu seketika kemudian
api pun tak dapat membakar tubuh kering ku
hingga terasa jiwa ini mati
masih segalanya tanpa rasa sakit
darah yang ku lihat malam tadi
tak membawa mu keluar dari tubuhku
mata tajam itu masih merenung
terus masuk ke aliran nafas
terus meniup udara panas dalam bilik putih
entah kenapa kakiku terlalu degil
tak mahu lari sekalipun dari tempat sesak
himpunan orang yang berasa terisi dengan cuma hadirku
biar cuma terbaring
kamu tetap berdiri di situ
kamu kaku di situ
bediri...sekadar itu

No comments: